TIMES DEPOK, TASIKMALAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kota Tasikmalaya terus mematangkan langkah strategis dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat (Porprov Jabar) 2026.
Salah satu upaya konkret tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) KONI Kota Tasikmalaya yang digelar di Aula Bapelitbangda Kota Tasikmalaya, dan diikuti oleh seluruh pengurus serta cabang olahraga (cabor) yang berada di bawah naungan KONI Kota Tasikmalaya.
Rakerda ini merupakan bukan saja menjadi agenda rutin tahunan organisasi, melainkan menjadi momentum penting dalam proses evaluasi menyeluruh, perencanaan program, serta penetapan kebijakan strategis yang akan menentukan arah pembinaan olahraga prestasi Kota Tasikmalaya ke depan.
Salah satu hasil paling krusial dari Rakerda tersebut adalah lahirnya regulasi kepesertaan kontingen Kota Tasikmalaya pada Porprov Jawa Barat 2026.
Sejumlah peserta dari berbagai cabor antusias mengikuti Rapat Kerja KONI Kota Tasikmalaya di Aula Bapelitbangda, Kota Tasikmalaya. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Ketua KONI Kota Tasikmalaya, Anton Suherlan, S.Pd saat di temui TIMES Indonesia menegaskan bahwa Rakerda menjadi forum akuntabel bagi seluruh cabang olahraga untuk menyampaikan laporan kinerja selama delapan bulan terakhir.
Evaluasi ini mencakup capaian prestasi, kesiapan atlet, kualitas pembinaan, hingga kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi masing-masing cabor.
“Rakerda ini menjadi forum laporan kinerja seluruh cabang olahraga selama delapan bulan terakhir. Dari laporan tersebut, kami menyusun target dan program ke depan, apa yang perlu ditata dan apa yang harus segera diperbaiki,” ujar Anton kepada TIMES Indonesia, Jumat (26/12/2025)
Menurut Anton, evaluasi yang dilakukan bersifat objektif dan berbasis data. Hal ini penting agar setiap kebijakan yang diambil KONI benar-benar berorientasi pada peningkatan prestasi, bukan sekadar partisipasi.
Selain evaluasi dan perencanaan program, Rakerda KONI Kota Tasikmalaya juga menghasilkan sejumlah regulasi strategis terkait kepesertaan cabang olahraga pada Porprov Jawa Barat 2026.
Regulasi ini disusun sebagai bentuk komitmen KONI untuk memastikan bahwa atlet yang diberangkatkan benar-benar memiliki peluang prestasi.
Adapun regulasi kepesertaan yang ditetapkan dalam Rakerda tersebut meliputi Cabang olahraga perorangan yang meraih Juara I tingkat wilayah, Cabang olahraga perorangan yang masuk peringkat 8 besar tingkat provinsi. Kemudian Cabang olahraga beregu yang meraih Juara I tingkat wilayah.
Cabang olahraga beregu yang masuk peringkat 8 besar tingkat provinsi dan Cabang olahraga yang tidak mengikuti Babak Kualifikasi (BK) pada tahun berjalan, namun mampu meraih Juara III tingkat nasional dalam rentang waktu 2023 hingga 2025.
Regulasi ini diharapkan mampu mendorong seluruh cabang olahraga untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pembinaan atlet. Dengan kriteria yang jelas dan terukur, KONI Kota Tasikmalaya ingin memastikan bahwa kontingen yang berlaga di Porprov benar-benar siap secara teknis, fisik, dan mental.
Dalam Rakerda tersebut, Anton juga secara terbuka menyampaikan target prestasi KONI Kota Tasikmalaya pada Porprov Jawa Barat 2026. Pada Porprov sebelumnya, Kota Tasikmalaya masih berada di peringkat ke-24. Namun pada ajang mendatang, KONI menargetkan lompatan signifikan dengan menembus peringkat belasan.
Optimisme tersebut bukan tanpa dasar. Anton menyebutkan bahwa capaian 28 medali emas pada Babak Kualifikasi Porprov menjadi indikator kuat potensi olahraga Kota Tasikmalaya.
“Dasar optimisme kami sudah jelas, yaitu raihan 28 medali emas pada Babak Kualifikasi Porprov. Walaupun masih ada satu cabang olahraga yang belum selesai, yakni FBVSI, minimal target tersebut bisa dipertahankan. Bahkan jika hanya setengahnya saja, peluang kita masuk peringkat belasan tetap terbuka,” jelasnya.
Capaian tersebut, menurut Anton, menjadi bukti bahwa Kota Tasikmalaya memiliki potensi besar yang harus dikelola secara serius, konsisten, dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Anton mengungkapkan bahwa harapan Wali Kota Tasikmalaya terhadap prestasi olahraga sejatinya sederhana, yakni adanya peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Harapan tersebut menjadi catatan penting yang dijawab KONI melalui perencanaan program yang lebih sistematis dan terukur.
“Kami memahami harapan pemerintah daerah. Intinya ada progres, ada peningkatan. Dan itu kami jawab dengan perencanaan yang terukur, berbasis data dan capaian nyata,” ujarnya.
Dari sisi dukungan anggaran, KONI Kota Tasikmalaya memastikan bahwa pada tahun anggaran 2026, alokasi dana akan lebih berpihak kepada cabang olahraga, khususnya untuk pembinaan atlet menuju Porprov.
Anggaran tersebut akan difokuskan pada program training in, training out, serta pengadaan sarana dan prasarana latihan yang menunjang peningkatan performa atlet. Dengan waktu persiapan sekitar 11 bulan, KONI optimistis proses pembinaan dapat berjalan optimal.
Sinergi dan Komitmen Bersama
Meski demikian, Anton menegaskan bahwa capaian prestasi olahraga tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada cabang olahraga. Dibutuhkan sinergi kuat antara KONI, cabor, pelatih, atlet, serta dukungan nyata dari pemerintah daerah.
“Capaian 28 medali emas itu juga tidak gratis. Kami tetap memberikan uang kepret dan dana operasional dari pemerintah. Bahkan besaran anggaran tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya,” tegas Anton.
Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem olahraga prestasi yang sehat, profesional, dan berkelanjutan di Kota Tasikmalaya.
Lebih dari Sekadar Peringkat
Lebih dari sekadar angka dan peringkat, Rakerda KONI Kota Tasikmalaya menjadi refleksi bahwa olahraga daerah tengah bergerak menuju arah yang lebih terencana, profesional, dan berorientasi pada prestasi jangka panjang.
"Dengan regulasi kepesertaan Porprov 2026 yang jelas, pembinaan yang terukur, serta sinergi lintas sektor, KONI Kota Tasikmalaya akan terus menata organisasi dan mengangkat marwah olahraga daerah di tingkat provinsi."pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rakerda KONI Kota Tasikmalaya Tetapkan Regulasi Ketat Kepesertaan Porprov Jabar 2026
| Pewarta | : Harniwan Obech |
| Editor | : Ronny Wicaksono |