TIMES DEPOK, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya untuk menggarap proyek kilang modular dan dimetil eter (DME) sebagai bagian dari 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri usai pelantikan anggota komite BPH Migas di Jakarta, Senin (10/11/2025).
"Kami masih memantau perkembangannya, tetapi yang pasti kami ingin berpartisipasi," tegas Simon mengenai rencana pengembangan kilang modular yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
Simon menyoroti keunggulan konsep kilang modular dari sisi efisiensi distribusi. "Jika produksi dilakukan di lokasi tersebut, kita tidak perlu biaya transportasi dan lain-lain, sehingga mungkin akan jauh lebih murah," jelasnya, merujuk pada potensi penghematan biaya logistik yang signifikan.
Meski mengakui adanya tantangan dalam pengadaan minyak mentah untuk masing-masing kilang modular, Simon menyatakan optimisme. "Itu (pengadaan crude) tantangan logistik, tapi semua pasti akan kami cari jalan keluarnya," ujarnya penuh keyakinan.
Tak hanya kilang modular, Pertamina juga menunjukkan minat kuat pada pengembangan DME dari batu bara. "Seharusnya ikut juga, ya (proyek DME)," tandas Simon mengenai proyek yang menjadi bagian strategi diversifikasi energi nasional.
Kedua proyek ini termasuk dalam 18 proyek prioritas yang diserahkan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional kepada Danantera. Langkah ini merupakan implementasi langsung instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana, Kamis (6/11), untuk mempercepat proyek hilirisasi dengan nilai total hampir Rp600 triliun.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya telah menyampaikan optimisme bahwa proyek-proyek ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menghasilkan produk yang mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap barang impor.
Dengan keterlibatan Pertamina dalam proyek strategis ini, pemerintah berharap dapat mempercepat terwujudnya ketahanan energi nasional dan optimalisasi sumber daya alam Indonesia melalui pendekatan hilirisasi yang komprehensif. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dukung Program Prabowo, Pertamina Bidik 2 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |